Kecamatan Berbek terletak di bagian selatan wilayah Kabupaten Nganjuk yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Loceret di sebelah timur, Kecamatan Ngetos dan Sawahan di sebelah selatan, Kecamatan Wilangan di sebelah barat dan Kecamatan Bagor dan Nganjuk disebelah utara.
Kecamatan Gondang merupakan kecamatan di Kabupaten Nganjuk yang terletak di bagian Utara . Batas wilayah adalah, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ngluyu, sebelah Selatan Kecamatan Sukomoro & Nganjuk Kota wilayah bagian timur Kecamatan Lengkong,dan bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Rejoso.
Kecamatan Patianrowo merupakan kecamatan di Kabupaten Nganjuk yang terletak di bagian Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Jombang. Batas wilayah adalah, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lengkong & Jatikalen, sebelah Selatan Kecamatan Kertosono, wilayah bagian timur Kecamatan Megaluh & Bandar Kedung Mulyo (Kab. Jombang),dan bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Baron.
Kecamatan Ngluyu merupakan kecamatan di Kabupaten Nganjuk yang terletak di bagian utara yang berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro. Batas wilayah adalah, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Temayang & Kedungadem (Kab. Bojonegoro), sebelah Selatan Kecamatan Gondang, wilayah bagian timur Kecamatan Lengkongdan bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Rejoso.
Kecamatan Tanjung Anom merupakan kecamatan di Kabupaten Nganjuk yang terletak di bagian tengah. Batas wilayah adalah, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Gondang & Baron, sebelah Selatan Kecamatan Prambon & Tarokan (Kab. Kediri), wilayah bagian timur Ngronggot, Kecamatan Berbek dan bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Pace & Sukomoro.
Daftar nama Kelurahan di Kecamatan Tanjung Anom :
Tanjung Anom
Warujayeng
Daftar nama Desa di Kecamatan Tanjung Anom :
Sumberkepuh
Kedungombo
Malangsari
Sonobekel
Getas
Wates
Sidoharjo
Ngadirejo
Banjaranyar
Kampung Baru
Jogomerto
Demangan
Sambirejo
Kedungrejo
SEJARAH
Dalam Profil Kelurahan Tanjunganom, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, yang disusun oleh Tim Perumus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Des) Tahun 2011 – 2015, dikisahkan bahwa sembilan tahun sebelum Perang Diponegoro meletus, tepatnya pada tahun 1816, hiduplah seorang bernama Dipoyono. Ia adalah rakyat biasa yang menaruh simpati terhadap perjuangan Pangerang Diponegoro dalam berperang melawan penjajah Belanda.
Dari berbagai sumber yang ada, Dipoyono awalnya adalah seorang pelarian dari Bagelen, Purworejo. Ia melarikan diri ke Jawa Timur lantaran takut dianggap sebagai musuh pemerintah kolonial Belanda yang terancam jiwanya. Selain itu, juga karena seringnya terjangkit wabah penyakit di daerah asalnya tersebut serta meletusnya gunung Merapi.
Di tempat barunya, ia memulai membuka hutan untuk bercocok tanan dan sekaligus sebagai tempat tinggal. Tempat di mana hutan tersebut ditebang, sekarang ini dikenal dengan Lingkungan Dipan, yang diambil dari unsur nama Dipoyono. Sedangkan, tempat peristirahatannya di tempat yang dulu ada sendang dengan air yang bening yang ada ikan Sili, dan dikelilingi sejumlah pohon pandan, dinamakan Pandan Sili.
Lalu, tempat tinggalnya yang di dekatnya tumbuh pohon Tanjung yang besar dan rimbun dinamakan Tanjunganom.
Setelah Dipoyono menempati daerah tersebut, kemudian menyusul yang lainnya untuk bertempat tinggal di sekitar wilayah tersebut, seperti Nur Iman menempati daerah Krempyang, Sanusi memilih lokasi di daerah Tanjung, dan Abdul Rohman berdiam diri di daerah Bagbogo